Sukses Pentas Seni Refocusing Pakarena

DIKBUDPAR72 views

MEDIAKTUAL.COM – MAKASSAR :

banner 970x250

Refocusing Pakarena telah digelar sore hari hingga senja, di lantai 12 Hotel Ramcy Makassar.

Ini merupakan kerja nyata Dr.Nurlina Syahrir dan Teaterawan dan Penyair Gunawan Monoharto, setelah kurang lebih delapan bulan dua maestro jungkir balik mengawinkan getar tangan, kaki dan wajah dalam tari Pakarena dengan expresi dari bidikan lensa kamera, sebagai karya kolaborasi yang pertama terjadi di Sulsel dua cabang seni di kawinkan.

Penonton dari kalangan akademisi dan seniman kelihatannya sangat antusias ingin menyaksikan pertunjukan, hingga kursi yang disiapkan panitia tidak cukup, ruang terasa sempit, meski kedisplinan protokol kesehatan tetap terjaga.

Wakil Rektor II Universitas Negeri Makassar Dr.Karta Jayadi memberi sambutan sebelum pertunjukan dimulai.

Cukup menarik, mereka menyinggung kondisi Corona yang hari ini membumi, meski katanya karya seni tidak terhalangi untuk lahir dalam kondisi apapun.

“Karya seni lahir dan mewakili zamannya, Refocusing hadir bukan karena pandemi covid 19,” ucapan ini disambut tepuk tangan penonton.


Gendang dan pui-pui langsung bertalu-talu kemudian reda dan musik menyayat hati hadir bersamaan tampilnya para penari yang terbagi dibeberapa ruang.

Secara keseluruhan pagelaran Refocusing Pakarena, sebagai karya seni kolaborasi dua maestro menarik dan pantas mendapat apresiasi.

Meski masih perlu ada diskusi jika kita melihat sebagai tontonan karya seni.

Soalnya, sangat misterius pesan yang ingin disampaikan bahkan mengerutkan dahi sebagian penonton.


Satu satunya yang menolong dan kalau boleh disebut mengurut dahi yang berkerut adalah hadir lantunan lagu Dongang-dongang, yang mendayu dayu dan melahirkan rindu dan mengorek masa lampau sejumlah hadirin.

Lirik lagu begitu pas disuarakan oleh sang biduan lelaki muda.

Disini lahir komentar dari beberapa penonton pada penulis, katanya kunci kolaborasinya ada di Dongang-dongang.


Sejumlah seniman yang menyempatkan hadir, Teaterawan Syam Asrib, penyair sastra Makassar Syahrir patakaki, penulis Rusdin Tompo, musisi Maskur Dg.esa, pelukis Amrullah Syam, koreografer tari Andi Abu Bakar, pekerja seni, Bahar Mattaliu, Andi Redo, Sukma Silanan, sejumlah akademisi UNM, para Ketua sanggar dan Group di Kota Makassar.

Yang menyedihkan, tak satupun utusan yang hadir dari lembaga kesenian dan kebudayaan dari pemerintah meski telah diundang oleh panitia.(AH-Buloa)

banner 970x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed